welcome to my blog

Kamis, 23 Februari 2012

kesekretarisan

Syarat-syarat Seorang Sekretaris

Sebagai pembantu pimpinan, seorang sekretaris harus memiliki syarat-syarat tertentu agar seorang sekretaris dapat melaksanakan perkerjaan sebaik-baiknya. Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki untuk menjadi sekretaris adalah:

1. Syarat Kepribadian
Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk menjadi seorang sekretaris yang baik itu.
Adapun kepribadian yang dikehendaki itu adalah sebagai berikut:
a. Harus bersikap mawas diri
b. Bersikap ramah
c. Sabar
d. Simpatik
e. Penampilan diri yang baik
f. Pandai bergaul
g. Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
h. Dapat bijaksana terhadap orang lain
i. Memiliki ingatan yang baik
j. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya, dan lain-lain

2. Syarat pengetahuan
Syarat pengetahuan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Syarat pengetahuan umum
Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan kemasyarakatan dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama dari perusahaan. Misalnya:
1. Menguasai dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara lisan maupun tertulis, serta memiliki pengetahuan ekstra.
2. Pengetahuan tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta struktur organisasi, serta susunan personil.
3. Pengetahuan tentang korespondensi dan tata kearsipan.

b. Syarat pengetahuan khusus
Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja. Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya penyewaan apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu keapartemenan, dan sebagainya.

3. Syarat keahlian
Setiap sekretaris diharuskan memiliki keterampilan untuk menunjang pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu berkorespondensi
c. Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing lainnya
d. Teknik tata penyimpanan arsip
e. Teknik berkomunikasi dengan telepon
f. Menulis cepat dengan steno
g. Teknik mengetik surat

4. Syarat praktik
Sebelum seorang diangkat sebagai sekretaris, orang tersebut harus cukup mempunyai pengalaman dalam berbagai pekerjaan tata usaha kantor, maka dengan demikian orang itu harus mencoba menangani pekerjaan yang tanggung jawabnya belum begitu luas, misalnya: sebagai resepsionis, operator, korespondensi dan lain-lain.
                    (Waworuntu, 1995: 59-61)

Pekerjaan Sekretaris
Adapun pengelompokan pekerjaan sekretaris meliputi:
1. Pekerjaan keterampilan
a. Menerima dikte dengan stenografi atau merekam dengan tape recorder
b. Mengetik komputer dan mesin ketik manual atau elektrik
c. Mengerjakan pembukuan ringan
d. Menyimpan arsip-arsip untuk pimpinan
e. Membuat surat
f. Menerima tamu
g. Mengatur perjalanan, hotel, tiket pesawat, dan sebagainya

2. Pekerjaan keahlian
Adapun pengelompokan pekerjaan sekretaris yaitu:
a. Melaksanakan keputusan kebijaksanaan dalam memberikan tugas-tugas kepada pegawai-pegawai bawahannya
b. Sebagai penerjemah pimpinannya
c. Mengikuti jalannya seminar-seminar yang dilakukan oleh perusahaan yang ada kepentingannya dengan jalannya organisasi
d. Mengolah data untuk penyusunan laporan
e. Mengatur rapat dan menulis notulen rapat

(Waworuntu, 1995: 62-63)
Walaupun sekretaris orang kedua dari perusahaan atau tangan kanan pimpinan, janganlah mengabaikan untuk tidak memberitahu apabila tidak masuk kerja, karena sekretaris dan pimpinan merupakan satu kesatuan yang bekerja ke arah satu tujuan dan pimpinan akan mencari seorang pengganti untuk sementara. Dengan memberitahukan sebelumnya tidak masuk kerja itu merupakan salah satu etiket sekretaris.


http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/03/syarat-syarat-dan-pekerjaan-seorang.html

Jumat, 13 Januari 2012

setiap orang memiliki cita2 dan  mimpi
dan  dari setiap mimpi itu
pasti akan terwujud tergantung dari apa yang dikerjakan
diiringi doa usaha itu akan  berjalan

kadang aku merasa lemah
di saat tak  ada seseorang yang menopangku
saat kadang aku merasa tak bisa berjalan
saat aku tlah ter jatuh n lumpuh

tapi Tuhan adil...
setiap hal yang kita lakukan
pasti mengharapkan hasil

Jumat, 25 November 2011

PENANGANAN DAN PENGENDALIAN KONFLIK 

 
     Pekerja sosial pada prinsipnya memulai dengan kegiatan : pengumpulan data, pengetesan data, analisis data, dan membuat kesimpulan. Pada tahapan pengumpulan data/informasi, pekerja sosial mengumpulkan informasi utama tentang diri klien itu sendiri, maupun tetang masalah konflik yang sedang dihadapi, dan kondisi atau situasi lingkungan sosialnya (person – problem – situation)


     Fokus utama intervensi pekerjaan sosial adalah keberfungsian sosial (sosial fungtioning) yaitu interaksi antara orang dengan lingkungan sosialnya yang dapat menyebabkan timbulnya masalah atau terjadinya konflik. Kesulitan apa yang dihadapi atau ketidakenakan yang dirasakan, faktor-faktor penyebabnya, serta akibat yang ditimbulkannya. Oleh karena itu hasil assessment dapat sangat bermanfaat dalam rangka sbb: a. Penggunaan informasi untuk penetapan keputusan-keputusan tentang prioritas masalah dan apa yang akan dikerjakan untuk pemecahan masalah tersebut. b. Mengetahui spesifikasi masalah, penyebab masalah, pertimbangan alternative atau pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah dan, c. Seleksi penentuan tujuan dalam rangka penyusunan perencanaan pemecahan masalah. Pelaksanaan kegiatan dari upaya penanganan, pengelolaan dan pengendalian serta cara pandang konflik sbb;

1. PENANGANAN KONFLIK.
     Penangan konflik dapat dilakukan dalam tiga bahagian sbb; a. Penanganan konflik dalam peristiwa sehari – hari : a). Membuat suatu proses yang menguji dari dua sisi untuk meningakatkan kesamaan pemahamam satu sama lain. b). Bertanyalah jika reaksi itu proporsional dengan keadaan, sehingga paling tidak membawa sisa emosi dari peristiwa lainnya untuk diselesaikan. c). Identifikasikan butir-butir kesepakatan dan segera menindaklanjutinya, serta mengindentifikasikan butir-butir ketidaksepakatan untuk tidak ditindak lanjuti. b. Penanganan pertentangan konflik : a). Membuat suasana yang aman termasuk menciptakan suatu lingkungan dimana setiap orang merasa aman, yaitu dengan membangun suasana informal, menetapkan kawasan netral, berada dalam kendali dengan agenda kegiatan yang mudah diatur. b). Tegaslah terhadap fakta tetapi lunak terhadap orang serta mengambil penambahan waktu untuk mendapakan data dan informasi secara detail. c). Membuat pekerjaan resmi sebagai kegiatan team dengan membagi tanggung jawab sehingga setiap orang mempunyai kesamaan tanggung jawab serta mempunyai alternatif untuk menyesuaikan diri. d). Mencari kesepakatan minimal tetapi tidak dianjurkan begitu mudahnya membuat kompromi. e). Memberikan waktu yang cukup untuk menarik kelompok yang bersaing agar dapat menerima kesepakatan tanpa memberikan konsesi atau mengeluarkan tekanan. d). Upaya ini sangat susah untuk mendudukkan orang-orang yang bertikai berada dalam satu meja, selama yang bersangkutan belum menyadari dan faham untuk membangun perdamaian (peach building), namun harus diupayakan secara keras. c. Penanganan penyelesaian konflik : a). Informasi dan data secara detail adalah sangat penting sehingga campur tangan team dari luar harus mau dan mampu memperhatikan data dan informasi secara detail, sehingga dapat menyelami dan meperhitungkan emosi negatif secara cermat. b). Waktu harus disediakan secara longgar untuk dapat mewawancari semua orang yang terlibat dalam konflik, sehingga dengan demikan dapat dilakukan penggungkapan dan pemahaman masalah yang sesungguhnya dirasakan atau dihadapi masing-masing. c). Alasan yang logis sering tidak efektif untuk menyadarkan kelompok yang sedang bertikai untuk mengakhiri konflik, karena kentalnya perbedaan yang diunjukkan secara menyolok. Untuk itu dicarikan sumber alternatif untuk menyalurkan energinya agar kadar konfliknya berada pada tahap yang lebih rendah. d). Menjelaskan tujuan penanganan konflik dengan menciptakan suasana yang menumbuhkan rasa untuk tidak harus selalu menang, kecuali dengan menghargai kearifan setiap orang.


Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas dapat kami simpulkan upaya pekerjaan sosial dalam mengatasi konflik berupa tindakan atau langkah-langkah kegiatan sbb;
1. Menciptakan hubungan positif dalam kelompok dengan cara antara lain :
a. Menciptakan pemenang, melakukan voting untuk menentukan pihak yang kalah
b. Mengumumkan penangguhan
c. Menganjurkan partisipasi yang sederajat
d. Aktif mendengarkan
e. Memisahkan fakta dari opini
f. Memisahkan orang dari masalah
g. Memecah belah dan menaklukkan


2.Jangan melakukan tindakan selama menghadapi konflik antara lain :
b. Jangan memberikan kesempatan untuk perjuangan mendapatkan kekuasaan
c. Jangan / tidak memihak dalam konflik
d. Jangan membiarkan konflik menempati agenda anda
e. Jangan terperangkap kengerian
f. Jangan dibodohi oleh proyeksi


3.Mewujudkan action team intervensi
a. Pembentukkan team
b. Melakukan proses intervensi
c. Melakukan parameter
d. Melakukan pengumpulan data
e. Wawancara
f. Menyusun ulang issue
g. Menciptakan alternative
h. Evaluasi dan kesepakatan

Senin, 14 November 2011

pintu taubat

Tersadar qu dari khilaf ku
bersujud memohon ampunan
atas segala dosa_dosa ku
yang telah gelapkan hatiku

Kebesaran Mu Ya Allah
kasih sayang dan rahmat Mu
dalam sadar ku terlupa
mengucap syukur

Entah kapan ajal menjemputku
mungkin esok hanya Kau yang tau
mungkin usia qu tak cukup lagi
untuk menghapuskan segala dosa qu
7 CARA BEBAS TUNDA


“aduh lagi ga’ mood nih, masih ada banyak waktu buat nyelesein tugas  kok, so santai aja…!!!

Kita pasti sering mendengar kalimat ini, Yup’s kalimat ini emanng paling sering kita pakai sebagai alas an menunda pekerjaan.
        Saat kita berada pada tugas yang dianggap sulit dan semacamnya,  kita cenderung menundanya.
Akibatnya waktu terbuang, prestasi  buruk, kesempatan  hilang dan stress meningkat..
        Cara mengatasi hal tersebut adalah………..
*pikirkan 15 menit
        Ga’ mood melakukan sesuatu, coba   beri waktu 15 menit pada diri sendiri untuk melakukan  sesuatu yg tak ingin dilakukan, maka tugas itu tidak lagi seperti  beban,   bahkan  mungkin  kita tdk  akan berhenti sebelum  tugas’ kitu selesai, bila waktu sudah habis.

*Tarik  napas
        Melihat tumpukan  tugas membuat diri stress dan melarikan  diri ke hal yang lain. Tapi sebelumnya kita  coba tarik napas beberapa kali & tahan 5 detik. Teknik ini dapat membantu mengatasi kecemasan  yang dirasakan saat melihat banyak tugas.

*Jadikan  game
        Sebelum rasa baosan  itu vdatang,  mengapa tdk mencoba mengubah tugas tsb  jadi game yang menantang// agar game ini menarik, buat saja seolah  rekan  kita  vadalah  pesaing  yg  harus dikalahkan.  Hal ini  bisa membuat kita makin  semangat menyelesaikan  tugas  dalam  beberapa jam  saja.

Penduduk

Mata pencaharian….!!


Sebagian  besar penduduk wargae Dusun Gojo adalah bermata pencaharian sebagai petani.
Tetapi sebagian ada juga yang mencari penghasilan dengan cra berdagang  atau sebgai karyaswasta.
Namun  kebanyaekan dari mereka lebih senang bergelut di bidang pertanian karena hasil dari tani dapat mereka nikmati  sendiri. Ada juga yang disebabkan karena keterbatasan  biaya, pendidikan,  pengetahuan,  ketrawmpilan  dan kurangnya pengalaman bila harus menangani bidang lain.
Tanah jyang  merekae garap kebanyakan luas tujuannya adalah mereka ingin mencapai dasn  mendapatkan hasil  yang lebih  banyak pada saat panen…
Tetapi nbekerja sebagai petani bukanlah  hal yang mudah dan  enak, mereka harus  menanam,   me ncangkul, member pupuk  untuk tanama  yang telah  mereka tanam. Meskipun  hasil yang didapat tidak pasti dan tidak tiap hari, kadang untung kadaeng juga mengalami kerugian,   namun  mereka tidak mengeluh bahkan  mereka tetap selalu optimis  dalam menjalankan  tugasnya sebagai  petanni. Setelah hasil panen  didapat mereka menjualnya untuk mencukupi kebutuhan  sehari-hari,ada  juga yang dipakai untuk biaya sekolah anak-anaknya.
Petang  terasa siang, panas terasa sejuk, dan panas adalah teman sehari-hari mereka. Mereka berusaha keras, memeras keringat demi  menghidupi keluarga, mencukupi kebutuhan keluarga dan untuk menyekolahkan anak”nya, seperti itulah  kegiatan  mereka sehari-hari